GANITRI/JENITRI BUAH AIR MATA DEWA SIWA
GANITRI/JENITRI BUAH AIR MATA DEWA SIWA
A.
Pengertian
Ganitri
atau Jenitri (Elaeocarpus serratus) menjadi pohon
dengan buah yang digelari “Air Mata Dewa Siwa”. Biji Ganitri atau Jenitri, di
India dikenal sebagai ‘Rudraksha’ yang berarti “Mata Dewa Siwa”. Mitosnya,
tumbuhan Ganitri tumbuh dari air mata Dewa Siwa yang menetes di bumi.
Dari
mitos tersebutlah, Ganitri menjadi biji yang disucikan, dikeramatkan, serta
dipercaya mampu membersihkan dosa. Tumbuhan ini pun kemudian menjadi terkenal
karena bijinya yang awet untuk dijadikan manik-manik, mata tasbih atau rosario.
Dan ternyata, salah satu tumbuhan asli Indonesia ini tidak hanya mengandung
mitos, berdasar uji klinis, buah dan bijinya berkhasiat herbal termasuk untuk
meredakan setres.
Dalam
bahasa Inggris Ganitri dikenal sebagai Rudraksa atau Ceylon-olive. Sedangkan di
Indonesia selain dikenal sebagai Ganitri atau Jenitri juga dikenal sebagai
Jenitri atau Klitri (Madura), Sambung Susu (Jawa), Biji Mala (Bali), dan
Biji Sima (Sulawesi).
B. Prospek Penanaman
Pohon Jenitri
Jenitri,
adalah tumbuhan atau tanaman yang belum begitu dikenal oleh masyarakat luas,
yang mempunyai beberapa kelebihan dibanding tanaman lainnya. Kelebihan tanaman
ganitri, selain mempunyai manfaat bagi lingkungan juga mempunyai nilai ekonomi
yang lumayan tinggi, terutama buah atau bijinya yang ternyata menjadi salah
satu komoditi export. Hal itu yang menjadikan tanaman Jenitri mulai diminati
oleh masyarakat untuk dibudidayakan pada lahan-lahan pekarangan.
Hasil
penjualan biji Ganitri telah mampu mengubah kondisi ekonomi orang-orang yang
sebelumnya pas-pasan, kini setelah menjadi pembudidaya Ganitri mereka beromzet
jutaan rupiah setiap kali panen dari beberapa puluh pohon Ganitri yang
dirawatnya dengan tekun.
a. Mengenal Ganitri
Ganitri/Jenitri/Rudraksha/Elaeocarpus
ganitrus, adalah tumbuhan atau tanaman yang mempunyai ciri-ciri batang pohon
dan cabang-cabangnya berkayu, dengan tinggi pohon sekitar 10-15 meter untuk
Jenitri jenis lokal dan sekitar 4-6 meter untuk Jenitri jenis super setelah
tanaman mencapai umur kurang lebih 4 tahun.
Pohon
Ganitri (Elaeocarpus serratus) adalah tumbuhan tropis Asia yang tumbuh tersebar
mulai dari India, Nepal, Srilanka, Myanmar, Malaysia, dan Indonesia. Di
Indonesia tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Papua
dan Nusa Tenggara. Tumbuh baik mulai dari di daerah berketinggian 350 meter dpl
hingga 1200 meter dari permukaan laut. Pohon ganitri dapat tumbuh pada berbagai
jenis tanah, dari dataran rendah hingga lereng perbukitan. Pohon Ganitri yang
tumbuh di tanah yang subur akan tumbuh dengan cepat dengan cabang dan daun yang
rimbun.
Daun
Ganitri mempunyai ujung agak runcing, bergerigi, tangkai daun sekitar 0.5 cm
lebar daun sekitar 4 cm dan panjang hingga 16 cm, berwarna hijau ketika masih
segar dan secara bertahap akan berubah menjadi hijau kemerahan hingga merah
seluruhnya setelah daun menjadi tua dan kemudian gugur.
Bunga
Ganitri bunga majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, mempunyai tangkai 0,5 cm,
daun kelopak bulat telur memanjang, agak runcing, warna hijau pucat atau
kemerahan, dari luar berambut, daun mahkota warna kuning atau putih kehijauan.
Buah
Ganitri pada umumnya mempunyai bentuk bulat bola, kulit buah halus warna hijau
ketika masih muda dan biru tua ketika buah sudah tua. Besar kecilnya buah
bervariasi, dengan diameter buah antara 0,5 cm hingga 2 cm.
Bila
kulit buah terkelupas, tampak biji Ganitri dengan batok yang bergerigi bagian
luarnya, mempunyai relief seperti biji pepaya. Biji Jenitri yang sudah tua dan
kering mempunyai batok sangat keras dan tahan untuk disimpan dalam waktu yang
relative lama.
Gbr. 2.0.
Tanaman ganitri umur 3 bulan didalam potongan drum
b. Nilai Ekonomi.
Tanaman
Ganitri, terutama buahnya yang sudah tua mempunyai nilai jual yang lumayan
tinggi. Setelah buah dipetik dan diproses, hingga kulit buah mengelupas dan
tinggal bulatan batok biji yang bersih dari kulit buah. Setelah biji dikeringkan,
biji siap untuk dijual. Biji Jenitri yang berkualitas bagus, tidak hanya laku
dijual di pasaran domestik tetapi juga untuk export.
Buah
atau biji Ganitri diperlukan oleh kalangan industri bahan penyamak kulit dan
bahan penelitian obat. Biji Jenitri juga digunakan untuk kelengkapan alat
peribadatan umat, diantaranya sebagai alat hitung doa, tasbih (Islam), Rosario
(Nasrani) dan Mala atau keperluan lainnya (Hindu).
Hasil
produksi Ganitri Indonesia sebagian di Export ke India. Menurut sebuah sumber,
biji Ganitri dari Indonesia yang masuk ke India mencapai nilai sekitar Rp 500
miliar per tahun. Menurut pengalaman para pembudidaya Ganitri, sebatang pohon
Jenitri yang terawat dengan baik bisa menghasilkan buah atau biji sekitar 5.000
hingga 6.000 butir pada panen perdana. Buah atau biji sejumlah itu terdiri dari
klasifikasi nomor 1 hingga nomor 11, yang merupakan klasifikasi untuk
menentukan harga dalam perdagangan biji Jenitri. Klasifikasi nomor tersebut
ditentukan berdasarkan ukuran diameter biji, dari 5 mm hingga 10 mm. Biji Jenitri nomor
1 mempunyai harga tertinggi. Semakin besar nomornya harganya semakin rendah.
c. Klasifikasi
Penjualan Buah/Biji Ganitri
KLASIFIKASI PENJUALAN BUAH/BIJI GANITRI
|
|||
No.
|
NOMER/KELAS
|
DIAMETER
|
HARGA JUAL/PENJUALAN
|
1
|
1
|
< 5 mm
|
Per-Butir
|
2
|
2
|
>
5 s/d 5,5 mm
|
Per-Butir
|
3
|
3
|
>
5,5 s/d 6 mm
|
Per-Butir
|
4
|
4
|
>
6 s/d 6,5 mm
|
Per-Butir
|
5
|
5
|
>
6,5 s/d 7 mm
|
Per-Butir
|
6
|
6
|
>
7 s/d 7,5 mm
|
Per-Butir
|
7
|
7
|
>
7,5 s/d 8 mm
|
Per-Butir
|
8
|
8
|
>
8 s/d 8,5 mm
|
Per-Butir
|
9
|
9
|
>
8,5 s/d 9 mm
|
Per-Butir
|
10
|
10
|
>
9 s/d 9,5 mm
|
Per-Kilo gram (Kg)
|
11
|
11
|
>
9,5 s/d 10 mm
|
Per-Kilo gram (Kg)
|
Keterangan :
|
|||
a.
|
≤ (Kurang dari)
|
||
b.
|
> (Lebih dari)
|
||
c.
|
mm (Mili meter)
|
||
d.
|
Nomer 1 (Harga tertinggi)
|
||
e.
|
Semakin besar kelas, semakin rendah harga jualnya
|
Selain
diklasifikasikan berdasarkan ukuran diameter biji, penentuan harga dalam
perdagangan biji Ganitri juga berdasarkan pada jumlah Mukhi yang dimiliki oleh
biji Jenitri. Mukhi adalah lekukan atau garis membujur yang ada pada biji ganitri.
d.
Manfaat
Ganitri
Tanaman
Genitri mempunyai banyak manfaat baik bagi lingkungan maupun bagi masyarakat. Meskipun
baru sebagian kecil yang mengetahui dan memanfaatkannya. Pohon Ganitri bisa
ditanam untuk menghijaukan lereng-lereng bukit yang gundul. Disamping sebagai
penahan tanah supaya tidak mudah longsor, juga untuk melindungi kesuburan
tanah.
Pohon
Ganitri juga bisa ditanam di sepanjang tepian jalan-jalan desa serta perkotaan
sehingga akan menambah asri lingkungan. Pohon yang tinggi dan cabangnya yang
rimbun bisa menjadi peneduh untuk menghalangi sengatan terik matahari bagi
orang-orang yang berlalu lalang di sepanjang jalan. Pohon Ganitri bisa menjadi
pilihan untuk ditanam di taman-taman kota, lingkungan pabrik-pabrik dan
sebagainya.
Selain
bisa menjadi peneduh juga menjadi paru-paru lingkungan. Tanaman Ganitri berfungsi
menghisap polutan yang berhamburan di udara akibat buangan gas dari cerobong
pabrik-pabrik maupun dari knalpot kendaraan bermotor pada daerah yang mempunyai
jalur padat kendaraan bermotor. Polutan yang berhamburan di udara bisa
menurunkan kualitas udara sampai pada batas yang bisa mengganggu kehidupan.
Disamping menghisap polutan yang berhamburan di udara, tanaman Ganitri secara
alami menghasilkan oksigen yang akan meningkatkan kualitas udara menjadi lebih
baik. Selain bermanfaat bagi lingkungan, oleh karena biji Ganitri mempunyai
nilai jual yang lumayan tinggi maka buah yang dihasilkan bisa dijual untuk
menambah kas RT/RW pada lingkungan tersebut.
pemanfaatan
bijinya yang beralur sebagai biji tasbih, mala, rosario, manik-manik, kalung,
dan aneka kerajinan lainnya. Tekstur pada biji Ganitri dengan permukaan beralur
memang unik. Di samping itu, sesuai mitosnya sebagai “air mata Dewa Siwa”,
termasuk biji yang disucikan dan dikeramatkan terutama oleh umat Hindu.
Biji
Ganitri atau Rudraksha, melalui beberapa uji klinis, mempunyai berbagai khasiat
bagi kesehatan. Beberapa manfaat biji Ganitri diantaranya menghilangkan stress,
antidepresan, antibakteri, dan anti-infeksi, menstabilkan tekanan darah,
meluruhkan lemak badan, dan menghisap polutan di sekitarnya. Pemanfaatanya
dengan menggunakan biji Ganitri sebagai kalung, gelang, tasbih, ataupun
direndam dalam air kemudian di minum.
C.
Membudidayakan Tanaman Ganitri
Masih terbukanya pasar export biji
Ganitri menandakan bahwa membudidayakan Ganitri masih prospektif. Peluang masih
terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin mencoba menggeluti budidaya tanaman
yang satu ini.
Budidaya
Ganitri bisa dilakukan pada lahan pekarangan sekitar rumah meskipun hanya muat
1 s/d 5 pohon. Atau lahan-lahan kosong yang kurang produktif bahkan ada yang
membudidayakan pada lahan persawahan.
a.
Pemilihan Bibit Ganitri
Bibit
Ganitri yang akan ditanam sebaiknya dipilih dari bibit hasil cangkokan batang
dari pohon jenis super yang sudah pernah berbuah. Atau bibit Ganitri dari hasil
sambung antara batang hasil semaian biji dengan pucuk batang yang berasal dari
bibit jenis super yang sudah pernah berbuah. Keduanya mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Bibit hasil cangkokan biasanya akan bisa berbuah relatif lebih
cepat dari pada bibit hasil sambung, tetapi kurang kokoh jika menghadapi
terpaan angin yang kencang karena tidak mempunyai akar tunjang. Bibit hasil
sambung lebih kokoh jika menghadapi terpaan angin yang kencang tetapi berbuah
relatif lebih lamban dari bibit hasil cangkokan.
Menurut
pengalaman pembudidaya, bibit jenis super hasil sambung rata-rata akan mulai
berbuah dalam waktu 12 bulan dmt (dari mulai tanam), apabila tanaman dirawat
dengan baik. Bahkan ada yang berumur 10 bulan dmt sudah mulai berbuah.
b.
Menanam Tanaman Ganitri
Untuk
menanam bibit Ganitri pada lahan pekarangan sekitar rumah, menyesuaikan dengan
situasi yang ada di sekitar rumah.
Ø Langkah Penanaman Bibit Ganitri Pada
Lahan Yang Luas :
1
Jarak tanam antar pohon : 6 x 6
meter
2
Gemburkan tanah selebar PxLxT =
50x50x50 cm pada titik tanam
3
Campurkan pupuk NPK PONSKA (di
sarankan/boleh yang lain) sebanyak 2 sendok makan atau sesuaikan dengan
kesuburan tanah, aduk-aduk hingga merata. Apabila kondisi tanah kering, tanah
disiram air supaya pupuk larut dalam tanah, biarkan 2 atau 3 hari supaya pupuk
benar-benar meresap kedalam tanah.
4
Siapkan bibit Ganitri pada
sore hari dimana panas matahari mulai menurun.
5
Sebelum menanam, gemburkan laqgi
tanahnya
6
Buatlah lobang selebar polybag
dengan kedalaman tinggi polybag bibit ditambah 5 cm.
7
Masukkan polybag bibit kedalam
lobang
8
guntinglah polybag menjadi beberapa
bagian dengan hati-hati dan tariklah guntingan polybag keluar lobang.
9
Timbun lobang dan padatkan dengan
hati-hati.
10
Pasang ajir (pathok) dari bambu,
ikat batang bibit Ganitri dengan ajir namun jangan terlalu kuat agar tidak
rusak.
c. Perawatan
Tanaman Ganitri
Setelah bibit
Ganitri ditanam, lakukan pengontrolan secara periodik setiap hari atau beberapa
hari sekali. Periksalah pohon demi pohon, amati, apakah tanaman mengalami pertumbuhan
dengan baik atau sebaliknya.
Adakah hama yang mengganggu tanaman
Ganitri. Kalau ada, lakukan pemberantasan.
Ø Langkah Perawatan :
1
Bersihkan rumput di sekitar pohon
agar pertumbuhan pohon Ganitri.tidak tergaggu
2
Siram air bila tanah mengering tak ada
hujan
3
Berikan pemupukkan setiap sebulan
sekali dengan pupuk NPK PONSKA (di sarankan/boleh yang lain) dengan dosis
meningkat dari waktu ke waktu, sesuaikan dengan umur dan pertumbuhan tanaman
hingga tanaman berumur 7 bulan.
4
Lakukan penggemburan tanah di
sekitar pohon dengan cangkul, hati-hati jangan terlalu dalam dan jangan sampai
terkena akar ganitri hingga akar rusak terkena cangkul.
5
Setelah tanaman berumur 7 bulan,
lakukan pengeratan pertama pada batang pohon, melingkar seperti cincin selebar
sekitar 0,5 cm seperti mau mencangkok (keratan jangan menembus kayu), letak
keratan pada ketinggian 30 cm dari permukaan tanah. Hal itu dilakukan sebagai
pancingan supaya tanaman lebih cepat berbunga.
6
Pengeratan kedua dilakukan apabila
pengeratan pertama sudah tertutup kulit dengan sempurna dan belum keluar bunga.
Pengeratan kedua dilakukan dengan cara seperti pengeratan pertama, letak
keratan pada ketinggian 5 cm dari pengeratan pertama.
d.
Penanganan Saat Berbunga
Apabila
perawatan tanaman Ganitri dilakukan dengan tepat, pada saat tanaman Ganitri
berumur 10 s/d 24 bulan atau rata-rata 12 bulan dari mulai tanam, tanaman Ganitri
akan mulai keluar bunga. Tetap lakukan pemupukan periodik sebulan sekali.
Gantilah pupuk NPK PONSKA dengan NPK MUTIARA.
Bunga
akan bermunculan pada dahan dan ranting tidak secara serempak, melainkan secara
bertahap. Ketika sebagian besar bunga mulai mekar (kemapuk), lakukan pengeratan
pada batang pohon melingkar seperti cincin selebar sekitar 1 cm. Pengeratan
pohon kali ini mempunyai maksud supaya bunga tidak rontok dan membentuk buah
agar butiran bijinya menjadi kecil-kecil. Karena butiran biji yang kecil yang
nilai jualnya tinggi.
Bunga
yang mekar, beberapa hari kemudian akan menjadi pentil (buah muda) yang
berwarna hijau, hingga kemudian secara berangsur-angsur warna kulit buah
berubah menjadi biru keunguan, pertanda bahwa buah sudah tua.
Dari bunga hingga menjadi buah yang
tua siap untuk dipanen, kurang lebih memakan waktu 3 bulan.
Umumnya
tanaman Ganitri berbuah sekali dalam satu tahun atau satu musim. Namun jika
dilakukan perawatan dengan baik dan tepat, tanaman Ganitri dapat berbuah
sepanjang tahun secara susul menyusul, maksudnya pada saat bunga pertama sudah
menjadi buah, keluar lagi bunga berikutnya dan seterusnya.
e.
Panen Buah/Biji Ganitri
Pematangan buah yang ada di pohon ditandai dengan berubahnya warna kulit buah dari hijau berangsur menjadi biru keunguan akan berlangsung secara bertahap (tidak serempak). Sehingga cara pemanenan buah Jenitri juga dilakukan secara bertahap dengan cara memilih buah yang sudah tua untuk dipetik.
Ø Penangan Saat Panen :
1
Setelah dipetik, sortir menurut
besar kecilnya diameter (Penyortiran dilakukan supaya batok biji yang lebih
kecil tidak rusak oleh gesekan batok biji yang lebih besar)
2
Lakukan proses pengelupasan kulit
buah untuk memperoleh biji Ganitri yang baik
3
Setelah biji bersih dari kulitnya,
jemur pada panas matahari dan bolak balik agar kekeringan yang merata.
4
Setelah itu biji ganitri siap untuk
dijual.
GANITRI TUNGGAL JAYA
Jl. Negara Km.63 Dusun Kademan RT.03 Kec. Longkali Kel.
Longkali Kab. Paser Prov. Kal-Tim
Ganitri “Tunggal
Jaya melayani” jual/beli buah ganitri dan melayani pemesasan bibit
ganitri berkualitas. Pemesanan dapat menghubungi nomer berikut :
Hub : NOMER DI RAHASIAKAN atau NOMER HP MASIH DI RAHASIAKAN (Area Kalimantan Timur).
Artikel ini bisa anda baca dengan
mengunjungi alamat/Link : http://ganitritunggaljaya.blogspot.com / http://tripleamaster.blogspot.com
#SaLam Suksess.!!!
Sumber informasi :
Dari Berbagai Sumber dan http://ganitritunggaljaya.blogspot.com http://tripleamaster.blogspot.com www.google.com http://id.wikipedia.org
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih informasinya… Silakan Klik Di Sini untuk mendapatkan gelang dan kalung jenitri dengan harga murah.
BalasHapusterima kasih sekali... artikel yang sangat bermanfaat.. ijin kutip beberapa tulisannya.
BalasHapus